Tuesday, April 28, 2009

Metode identifikasi resiko proyek pengembangan software dengan TBQ

Cara atau metode identifikasi resiko (risk) dari suatu proyek bermacam-macam. Dalam posting ini saya akan membahas tentang metode TBQ yang dibuat spesifik untuk proyek software development.


SEI (Software Engineering Institure) adalah organisasi yang mengembangkan sebuah metode untuk identifikasi resiko dalam proyek pengembangan perangkat lunak (software development) yang disebut Taxonomy-Based Questionnaire.

Dalam membuat metode identifikasi resiko, SEI memulai dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

  • Resiko dalam software development secara general telah diketahui oleh staf teknis proyek tetapi sangat minim dikomunikasikan.
  • Sebuah metode yang terstruktur dan dalam diulangin (repeatable) dalam indentifikasi resiko dibutuhkan untuk managemen resiko yang konsisten.
  • Indentifikasi resiko yang efektif haruslah mencakup semua bagian area pengembangan dan support dari project.
  • Proses identifikasi resiko haruslah membuat dan menjaga agar terbentuk lingkungan yang tidak menghakimi (non-judgmental) dan non-attributive risk sehingga kita dapat mendengarkan pandangan-pandangan yang (tentative) dan kontroversial.
  • Sukses tidak-nya suatu proyek tidak adapat disimpulkan semata-mata dari resiko yang tidak diketahui (uncovered).

Dalam mengembangkan metode TBQ, SEI memulai dengan mendefinisikan taxonomy atau lebih tepatnya "Software Development Risk Taxonomy". Taxonomy adalah framework untuk mengorganisasi dan mempelajari isu-isu pengembangan software. Software taxonomy terdiri dari 3 kelas utama yaitu

  1. Product Engineering
    Requirement, Design, Code and Unit Test, Integration and Test, Engineering Specialities
  2. Development Environment
    Development Proceds, development System, Management Process, Management Methods, Work Environment
  3. Program Contraints
    Resources, Contract, Program Interface

Setiap kelas tersebut kemudian di-breakdown menjadi beberapa elemen dan tiap elemen dikarakterisasi dengan atribut-atribut. Dibawah ini ilustrasi diagram pohon dari software development taxonomy:



Detail taxonomy yang digunakan untuk TBQ adalah sebagai berikut




Dari taxonomy tersebut kemudian dibuat sebuah list pertanyaan untuk mengidentifikasi resiko dalam pembangunan software. List pertanyaan (questinnaire) dapat dilihat di Appendix B dari dokumen TBQ yang dipublikasikan oleh SEI. Dibawah ini adalah capture dari beberapa pertanyaan dalam TBQ.



Pelaksanaan TBQ dalam prakteknya dapat dijalankan dalam bentuk risk identification session yaitu sebuah sesi tanya-jawab (interview) dari orang-orang yang dipilih dalam proyek. Orang yang terlibat dalam diskusi adalah orang-orang dari shareholder proyek, yang mencakup orang yang berada dalam hirarki organisasi proyek maupun orang fungsional seperti developer, upport, dan lain-lain. Sebelum pelaksaan sesi identifikasi resiko yang akan berisi tanya-jawab dan klarifikasi issue, sebaiknya dilakukan training

Thursday, April 02, 2009

TAM (Technical Achitecture Modeling) = FMC + UML

Buat anda yang sering mendesain software, tentu sudah terbiasa dengan menggunakan diagram untuk menggambarkan arsitektur dari sistem yang dibangun. Anda pasti kenal UML (Unified Modeling Language). Jika anda merasa bahwa UML tidak cukup representatif untuk menggambarkan konsep arsitektur sistem yang akan dibangun, tenang saja anda tidak sendiri.

Sudah banyak orang setuju bahwa UML cukup representatif untuk menggambarkan detail desain. Tapi untuk menggambarkan arsitektur, mungkin ada baiknya anda menengok FMC (Fundamental Modeling Concept), sebuah alternatif untuk mengambarkan diagram arsitektur, hubungan antar module/elemen dan flow proses.

Dibawah ini adalah gambar yang mengilustrasikan dimana FMC "mengisi batas" antara proses perancangan architecture dengan detail design dalam proses pembangunan software.


FMC seperti halnya UML memiliki beberapa jenis diagram, untuk menggambarkan arsitektur pada tataran konsep (high level) anda bisa gunakan block diagram.

Block diagram pada FMC bersama-sama dengan diagram lain dalam UML telah menjadi standar dalam perusahaan SAP dan diberinama TAM (Technical Achitecture Modeling). Berikut ini contoh sebuah block diagram:


Gambar diambil dari artikel "How to communicate architecture – Technical Architecture Modeling at SAP"

Berikut beberapa artikel tentang TAM:
Beberapa tools untuk menggunakan TAM:

Followers