- SOAP menggunakan format XML sehingga binary data dapat diikutkan dengan menggunakan encoding. Tapi encoding binary data akan membuat file menjadi lebih besar sehingga tidak efektif karena memakan space, bandwith serta menambah proses encoding/decoding.
- Binary data dalam SOAP message bisa direpresentasikan dalam format byte array, dengan menggunakan tipe
xsd:hexBinary
atau xsd:base64Binary
. Tapi Implemantasi SOAP biasanya tidak mendukung format byte array yang besar.- Transfer binary data juga bisa dilakukan dengan SOAP with attachments (Sw/A), yang merupakan extension dari standar SOAP 1.1. Sw/A menggunakan MIME multipart/related message seperti pada attachement email, biasanya menggunakan base64 encoding.
- W3C membuat standar untuk mengoptimalisasi transmisi paket SOAP dengan standar XML-binary Optimized Packaging (XOP), SOAP Message Transmission Optimization Mechanism (MTOM), dan Resource Representation SOAP Header Block (RRSHB).
- XOP membuat encoding binary data pada dokumen XML menjadi lebih efisien. XOP bekerja pada level XML Information Set (Infoset) sehingga representasi abstrak dari XML dokumen dapat dapat diserialisasi (deserialize) dengan cara yang berbeda-beda.
- MTOM mendefinisikan bagaimana XOP dapat ditransmisikan dengan optimal menggunakan SOAP message. MTOM bisa menjadi solusi pengganti SOAP with Attachments (Sw/A) yang tidak di support oleh Microsoft sampai saat ini.
- RRSHB mendefiniskan bagaimana SOAP client dapat menggambil data dari original resource atau dari cache (local data) sehingga tidak perlu adanya transmisi lewat network.
- Karena ke-3 recomendation W3C tersebut baru dirilis 25 January 2005, jadi belum ada implementasi library untuk itu. Mungkin dari BEA, IBM atau Microsoft akan segera merilis library untuk memudahkan kita melakukan implementasi karena ketiga perusahaan tersebut yang banyak meberpartisipasi pada ke-3 recomendation tersebut.
- Ke-3 recomendation ini akan jadi next standar web service baru selain standar SOAP baru, SOAP 1.2
No comments:
Post a Comment