LTE dikembangkan agar dapat memenuhi standar 4G dengan kecepatan akses yang lebih tinggi dari HSDPA, HSPA+. Perubahan teknologi akses radio ini juga diikuti dengan core network dari provider telekomunikasi bergerak.
EPC adalah core network untuk mendukung teknologi LTE dengan konsep arsitektur All-IP, artinya jaringan tersebut menggunakan protokol IP yang berbasis packet dan tidak lagi menggunakan TDM/ATM. EPC dibuat dan distrandarisasi oleh 3GPP pada Release 8 dan terus dikembangkan hingga saat ini (Release 10). Studi pembuatan packet core network baru untuk LTE ini disebut System Architecture Evolution (SAE) dengan fokus sebagai berikut:
- Arsitektur yang sederhana dan mendukung kecepatan transfer data yang tinggi
- Merupakan jaringan All-IP
- Mendukung jaringan akses paket apapun misalnya WiFi, WiMAX
- Mendukung mobilitas, roaming
- Dapat tetap bekerja atau saling tehubung (interworking) dengan legacy system misalnya PSTN, GSM, UMTS, CDMA dll.
- Mendukung layanan real-time dan multimedia dengan Quality of Experince (QoE) yang baik
Berbeda dengan core network pada generasi sebelumnya yaitu 2G dan 3G, pada EPC tidak dikenal pembagian CS (circuit switched) domain dan PS (packet switched) domain. Pada EPC hanya digunakan protokol berbasis paket (IP) dari perangkat pengguna ke eNodeB, sebutan base station pada LTE, lalu ke EPC dan ke service domain atau application domain dalam hal ini biasanya adalah IMS (IP Multimedia Subsystem).
Penggunakan IP ini sesuai dengan perkembangan konvergensi teknologi telekomunikasi atau arsitektur next generation network (NGN) yang telah dirumuskan oleh organisasi-organisasi telekomunikasi dunia, seperti ETSI/TISPAN, 3GPP, 3GPP2, ITU.
Berikut gambar EPC yang meperlihatkan konektifitas dengan akses radio 2G, 3G, Internet, PSTN dan PLMN.
Elemen dari EPC terdiri dari:
- Mobility Management Entity (MME)
- Serving Gateway (SGW)
- Packet Data Network (PDN) Gateway (PGW)
- Policy & Charging Rule Function (PCRF)
No comments:
Post a Comment