Tuesday, February 21, 2006

Pengalaman pertama menggunakan web testing framework

Beberapa hari ini saya sibuk dengan testing web application. Functional testing tidak rumit karena kebanyakan adalah operasi CRUD (Create Read Update Detele).

Untuk mempermudah testing saya mencoba menggunakan aplikasi/framework yaitu MaxQ dan Solex.

Dibawah ini beberapa fitur yang penting pada kedua aplikasi tersebut.

  • Instalasi yang mudah. [Keduanya]
  • Proxy based recording. [Keduanya]
  • Recording dapat dimatikan dan proxy tetap hidup (runs). [MaxQ]
  • Menggunakan dokumen teks sebagai test case untuk mempermudah perubahan. [Keduanya, Solex menggunakan format dokumen XML]
  • Menggunakan script sebagai test case untuk memudahkan penambahan fungsi otomatisasi misalnya looping, operasi aritmatika, dll. [MaxQ]
  • Script yang mudah/familiar. [Tidak keduanya, mengapa MaxQ menggunakan Python?]
  • Test case dapat disimpan. [Keduanya]
  • Editor yang baik untuk mengubah script. [Solex]
  • Integrasi dengan IDE. [Solex]
  • Maturity (Stabil). [Solex]
  • Hasil HTTP request & response dapat dilihat. [Solex]
  • Fungsi XQuery/Xpath/Regular Expression untuk pencarian string pada response. [Solex]
Saya kira Solex sangat bagus, tapi saya kesulitan mengulang-ulang test case berkali-kali (misalnya pada saat stress test atau input data banyak). Hal ini karena saya harus mengklik tombol untuk menjalankan test case dan tidak bisa menambahakan operasi looping pada test case.

Bagaimana dengan Selenium atau Sahi yang merupakan web testing tool yang terintegrasi pada browser?

Followers