Layanan multimedia call pada jaringan bergerak sebenarnya sudah ada sejak era 2G, tetapi tidak banyak diimplementasikan karena kuliatasnya yang belum baik. Untuk memberikan layanan multimedia call yang baik diperlukan data rate yang cukup sehingga video dan audio dapat diterima dengan jelas dan tanpa delay yang mengganggu.
Kita seringkali salah persepsi, mengganggap teknologi multimedia call sama dengan teknologi layanan video streaming. Teknologi video streaming pada jaringan bergerak didasarkan pada teknologi packet-switched yaitu jaringan GPRS yang berbasis TCP/IP. Video streaming menggunakan RTP/RTSP sebagai protokol untuk mengerimkan data dari application server ke ponsel pengguna. Jadi untuk mengakses layanan video streaming, pengguna perlu melakukan terhubung ke jaringan GPRS lewat SGSN/GGSN.
Teknologi multimedia call menggunakan jaringan circuit-switched sehingga data dikirimkan melalui MSC (Mobile Switching Center). Karena berbasis pada teknologi circuit-switched maka cara penggunaan layanan ini sama dengan cara menelepon biasa (call) yaitu dengan melakukan dial ke nomor tertentu. Sebagai contoh operator telekomunikasi memberikan layanan live TV dengan cara melakukan pemanggilan video call ke 888.
Protokol yang digunakan untuk set-up, tear-down dari multimedia call pun sama dengan voice call yaitu ISUP. Begitu juga data (paylod) yang dikirim, menggunakan jaringan TDM (Time Division Multiplex) seperti halnya voice call.
Karena layanan multimedia call menggunakan 64-kbps TDM channels maka kualitas gambar dan suara pun terbatas pada data rate itu. Tetapi keuntungannya adalah layanan ini relatif memiliki delay dan jitter yang konstan karena paket data memiliki ukuran yang sama. Berbeda dengan teknologi berbasis IP yang delaynya relatif tidak konstan karena besarnya paket tidak selalu sama dan adanya tiap paket bisa melewati jalur (routing) yang berbeda.
Layanan multimedia call pada jaringan bergerak GSM/UMTS atau CDMA2000 didasarkan pada standar H.324 (Terminal for low bit-rate multimedia communication) yang dibuat untuk PSTN dan V.34 modem protocol. H.324 adalah standar untuk memulai (setup) dan mengakhiri (tear down) sebuah konferensi video lewat sambungan telepon biasa (PSTN). Dari standar tersebut 3GPP membuat standar lain untuk diimplementasikan pada jaringan GSM/UMTS yaitu 3G-324M.
3GPP mengeluarkan dua dokumen spesifikasi untuk 3G-324M yaitu:
- TS 26.112 untuk circuit-switched (CS) call setup
- TS 26.111 untuk 3G-324M inisialisasi dan prosedur operasional
3GPP2 juga membuat spesifikasi untuk 3G-324M yaitu
- 3GPP2 C.S0042 untuk Circuit-Switched Video Conferencing Services.
Lebih lanjut mengenai teknologi 3G-324M akan saya bahas nanti.
No comments:
Post a Comment