Tuesday, November 27, 2007

LTE/SAE: evolusi 3G pada UMTS

Sebelum ketinggalan momentum, saya akan tulis tentang LTE (Long Term Evolution) yang mulai digembar-gemborkan oleh beberapa perusahaan yang memproduksi alat-alat telekomunikasi seperti Alcatel-Lucent, Ericsson, NSN dan lain-lain.

LTE atau SAE (Long Term Evolution/System Architecture Evolution) adalah telnologi yang sedang dirumuskan oleh 3GPP sebagai evolusi dari teknologi 3G/UMTS yang ada saat ini. Teknologi ini dibuat dengan tujuan meningkatkan beberapa aspek diantaranya:

  • perbaikan efisiensi spektral: penggunaan spektrum yang fleksibel dan lebar pita (band with) yang scalable dari 1.25MHz sampai 20 MHz
  • peningkatan kapasitas
  • latensi yang rendah
  • biaya operasional yang lebih rendah
  • memiliki performansi yang tinggi
Target yang ingin dicapai oleh teknologi ini adalah downlink/uplink peak data rate sampai pada 100/50 Mbps.

LTE berarti evolusi pada Radio Access (UTRA) atau air interface dan Radio Access Network (UTRAN), sedangkan SAE berarti evolusi atau migrasi pada arsitektur jaringan inti (core network) yang dilakukan untuk mencapai tujuan diatas.

Kata Evolution agaknya diambil karena para pencetus LTE mulai memikirkan perubahan besar dengan melihat teknologi baru pada air interface dan arsitektur sistem tanpa melihat sistem yang ada saat ini. Hal ini menyebabkan adanya banyak perubahan, misalnya seperti penggunaan teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) sebagai basis air interface pada lapisan akses radio (radio access layer), arsitektur system flat IP (All-IP), level modulasi yang lebih tinggi dan lain-lain.

Studi tentang LTE/SAE ini diharapkan selesai pada tahun 2007 dan mulai dicoba (trial) pada tahun 2008. Tapi kemungkinan teknologi ini baru akan diadopsi secara komersial pada tahun 2011. Ini lebih lambat dari pada target komersial untuk teknologi serupa UMB (Ultra Mobile Broadband) [link] yang merupakan evolusi dari teknologi CDMA200 yang ditargetkan akan dipakai komersial tahun 2009.

LTE disebut-sebut sebagai teknologi 4G untuk UMTS yang bersaing dengan UMB dan WiMax 2 (IEEE 802.16m) untuk masuk dalam payung standarisasi 4G yaitu IMT-Advanced yang baru saja direncakanan ITU (Iternational Telecommunication Union). Kita lihat saja nanti siapa yang lebih dulu memberikan keuntungan data rates yang lebih besar bagi kita.

Penjelasan tentang SAE/LTE dapat dilihat di website 3GPP ini

Saturday, November 17, 2007

Perjelas kontrak lisensi produk untuk menghindari masalah

Lisensi produk (license) merupakan hal yang penting untuk diperhatikan ketika kita akan membeli produk. Definisi lisensi dari produk yang akan dibeli harus jelas dan dikritisi. Hal ini untuk menghindari terjadinya masalah ditengah jalan ketika lisensi telah mencapai batas dan pembeli produk ingin menambah kapasitas dari produk yang dibelinya.

Masalah lisensi sering terjadi pada perusahan-perusahan telekomunikasi baik di perusahaan kecil maupun besar. Masalah sering terjadi dan diketahui terlambat sehingga tidak menguntungkan bagi pembeli. Masalah yang umum adalah ketika suatu produk telah dibeli dengan mahal tetapi menghasilkan keuntungan (revenue) yang tidak signifikan dan lisensi yang dibeli cepat sekali habis.

Pada produk-produk telekomunikasi, biasanya lisensi berdasar pada angka yang menunjukan kapasitas produk misalnya:
  • Jumlah pelanggan (subscriber)
  • Besarnya transaksi per detik tertinggi (Peak Transaction per Second/ TPS), jumlah transaksi perbulan
  • Jumlah panggilan per detik (Call Attempt per Second/ CAPS)
  • Jumlah CPU
Perhitungan lisensi dengan menggunakan TPS sering kali tidak jelas (absurd). Misalnya saja produk SMSC atau messaging gateway memiliki lisensi 100 TPS, tidak serta merta berarti lisensi akan habis jika telah terjadi transaksi SMS sebanyak 100 per detik.Perlu didefinisikan transaksi apa saja yang akan dihitung. Dalam sebuah elemen produk telekomunikasi biasanya terintegrasi dengan banyak elemen lain, dalam hal produk SMSC biasa terhubung dengan MSC/MSS, HLR, aplikasi third party (content provider), database dan lain-lain. Pasa setiap titik integrasi tentu akan terjadi transaksi sehingga perlu diperhatikan transaksi ke elemen mana yang termasuk dalam lisensi dan seperti apa definisi satu transaksi itu.

Thursday, November 15, 2007

Petunjuk untuk spesifikasi 3GPP (external link)

Setelah saya membuat post tentang "Petunjuk untuk spesifikasi 3GPP", saya menemukan posting lain mengenai hal yang sama di sini (Finding your way on the 3GPP website). Perlu untuk dibaca, dia menjelaskan lebih banyak tentang working group, agenda, meeting dan alamat untuk mendapatkan dokumen-dokumen terkait.

Petunjuk untuk spesifikasi 3GPP

Jika Anda bekerja di bidang telekomunikasi nirkabel atau pelajar yang mempelajarinya, dan pekerjaan Anda membawa Anda untuk membaca dokumen spesifikasi standar GSM/3GPP maka sebaiknya Anda pelajari bagaimana 3GPP melakukan versioning atau rilis dokumennya. Lakukan hal ini sebelum anda bingung spesifikasi mana yang seharusnya Anda baca.

Sebelumnya saya telah sedikit menjelaskan bagaimana versioning dari spesifikasi yang dikeluarkan OMA. Tidak banyak yang ditulis karena memang sederhana dan tidak banyak dokumen yang dihasilkan jika dibandingkan dengan 3GPP.

Mempelajari spesifikasi dari 3GPP sangat menarik karena dokumen yang ada begitu banyak dan teknologi yang dilingkupinya begitu luas dan kompleks. Dengan mempelajari spesifikasi 3GPP, kita dapat memahami bagaimana teknologi GSM atau 3G/UMTS bekerja mulai dari telepon selularnya, arsitektur jaringan operator hingga detil bagaimana antar elemen pada arsitektur itu berkerja. Selain itu kita juga bisa melihat dengan detil bagaimana teknologi telekomunikasi nirkabel berevolusi dari 2G ke 3.9G atau 4G.

Tentang 3GPP

3GPP merupakan kolaborasi dari beberapa organisasi telekomunikasi yang membuat standar atau spesifikasi untuk 3GSM/UMTS yaitu pengembangan teknologi dari GSM. 3GPP .

Suatu tujuan/target, perubahan (enhancement) substansial atau penambahan fitur (Feature) baru biasanya direncakan dalam sebuah Work Plan. Work plan berisi item-item

pekerjaan yang lebih rinci yang akan dilakukan oleh group yang menghasilkan Change Request (dokumen perubahan) dan atau Technical Specification dan Technical Report. Ada baiknya kita membaca Work Plan untuk mengetahui teknologi yang digunakan atau akan digunakan pada suatu rilis (Release). Work Plan dari setiap rilis dapat diunduh di sini

Lebih detail tentang metode kerja TSG dapat dilihat di dokumen TR 21.900

TR dan TS

3GPP mempublikasikan hasil pekerjaannya yang penting yaitu Technical Report (TR) dan Technical Specification (TS).

Technical Specification adalah spesifikasi teknis dari suatu bagian/cakupan kecil suatu fitur (building-block). Suatu TS biasanya terdiri dari beberapa stage, yang akan dijelaskan dibawah.

Technical Report merupakan hasil dari studi awal (initial study) dan studi kelayakan (feasibility study) suatu fitur dan didalamnya tercakup petunjuk untuk implementasi awal (early implementation) dari sebuah fitur baru.

Release

Sebuah rilis dibuat oleh 3GPP jika ada pemanbahan fitur atau perubahan yang drastis dari suatu kebutuhan (requirement). Jika suatu rilis diberhentikan (freeze) berarti spesifikasinya telah final. rilis baru dan tujuannya biasanya adalah untuk meningkatkan performansi, kecepatan data dan lain-lain oleh karena itu biasanya biasanya ada perubahan besar pada elemen arsitekrur atau radio interface pada setiap rilis.

Rilis 3G dimulai dari
Release 99 (R99) selesai tahun 1999,
Release 4 (Rel-4) selesai tahun 2001,
Release 5 (Rel-5) selesai tahun 2002,
Release 6 (Rel-6) selesai tahun 2005,
Release 7 (Rel-7) selesai tahun 2007,
Rilis terkini adalah Release 8 dan masih dalam pengembangan.

List feature per rilis dapat dilihat di sini

Penomoran TS/TR

Mengenal cara penomoran TS sangat penting, terutama mengetahui hubungannya dengan rilis. Agak malas menjelaskannya disini tapi karena ini penting jadi sebaiknya penjelasan mengenai numbering di web site 3GPP harus dibaca sebelum menlanjutkan membaca artikel ini.

Selain cara penomoran, ada beberapa istilah yang perlu kita tahu juga yaitu stage dan phase.

Stage digunakan untuk menunjukan jenis spesifikasi.

Stage 1: deskripsi kebutuhan atau layanan
Stage 2: Analisis logik, fungsionalitas elemen dan aliran informasi antar elemen
Stage 3: Detil implementasi, protokol

Phase digunakan untuk menunjukan evolusi atau versi dari fungsionalitas tertentu, misalnya phase 1, phase 2, phase 2+, phase 3 dan seterusnya.

Menemukan dokumen spesifikasi yang diinginkan.

Untuk menemukan dokumen spesifikasi yang kita cari, sebaiknya kita buka halaman Specification Release Matrix, kemudian cari dengan fungsi search/find browser.

Thursday, November 08, 2007

WiMAX masuk sebagai standar 3G

Pada tanggal 19 Oktober 2007, standar teknologi komunikasi nirkabel pita-lebar (broadbad wireless access) IEEE 802.16 atau yang lebih dikenal dengan WiMAX, telah diresmikan oleh organisasi telkomunikasi dunia (ITU) menjadi salah satu set standar teknologi 3G. Ini berarti WiMAX telah berada pada posisi yang sejajar dengan teknologi 3G yang lain seperti W-CDMA/UMTS (IMT-MC) dan cdma2000 EV/DO (IMT_DS) yang lebih dulu banyak digunakan sebagai teknologi 3G untuk telepon bergerak.

Standar 3G yang dimaksud adalah IMT-2000 yang merupakan standar global yang mendefinisikan kebutuhan dari teknologi 3G dan sebuah set dari standar-standar lain yang disebut Recommendation yang dibuat oleh ITU. Terminologi untuk teknologi IEEE 802.16 yang dispesifikasiakan pada ITU-R M.1457 Recommendation adalah "IMT-200 OFDA TDD WMAN"

WiMAX sebenernya telah ramai diimplementasikan di berbagai negara, dan kelihatannya di Indonesia WiMAX akan mulai populer juga walaupun saat ini (November 2007) belum ada layanan WiMAX komersial yang beroperasi. Implikasi dari sisi komersial dari dimasukannya WiMAX menjadi teknologi 3G standar adalah persaingan antar perusahan (vendor, operator telekomunikasi, pemroduksi alat-alat telekomunikasi) yang telah bergerak di teknologi 3G lainnya dengan perusahaan yang bergerak di teknologi WiMAX.

Persaingan akan menjadi menarik karena teknologi WiMAX merupakan teknologi murah (low cost) dan berbasis layanan wireless internet. Berbasis wireless internet berarti semua elemen telah berbasis pada jaringan IP (all-IP network) mulai dari jaringan inti (Core network) sampai pada perangkat pengguna (user equipment). Karena berbasis IP, WiMAX menggunakan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) untuk komunikasi suara antar pelanggan. Pada telnologi 3G lainnya, arsitektur All-IP dan VoIP belum mulai diterapkan. Pada teknologi 3G UMTS, arsitektur All-IP dan VoIP mulai diterapkan pada standar 3GPP rilis 5 dan saat ini kebanyakan operator mengimplementasikan 3GPP rilis 4.

Dari sisi teknis, diadopsinya WiMAX pada standar IMT-2000 berarti tambahan pekerjaan bagi organisasi-organisasi terkait untuk membahas bagaimana jaringan telepon tetap (fixed network) dan teknologi 3G lainnya dapat berinteraksi (interoperability) dengan teknologi WiMAX secara harmonis.

Press release dari masuknya WiMAX menjadi standar 3G dapat dilihat di sini.

Tuesday, November 06, 2007

Layanan USSD callback (UCB) : Solusi roaming untuk pra-bayar

Layanan USSD callback (UCB)

Proses charging pelanggan prabayar harus dilakukan secara realtime, hal ini membuat proses tersebut sulit dilakukan jika pelanggan tersebut roaming di luar negeri. Interoperability antar dua jaringan yang berbeda sulit dilakukan karena setiap oprator bisa jadi menggunakan protokol yang sama sekali berbeda atau berbeda versi. Salah satu solusi untuk pelanggan prabayar yang roaming adalah menggunakan CAMEL Phase 2, hanya saja masalahnya tidak semua operator mendukung CAMEL-2. Untuk itulah ada solusi lain yang disebut USSD callback.

Prinsip USSD callback ini adalah, pelanggan (A number) mengirimkan kode perintah kepada home network agar home network melakukan pemanggilan (call) ke pelanggan yang itu sendiri (A number) serta ke pelanggan yang dituju (B number).

Karena solusi ini menggunakan USSD, maka pelanggan yang roaming hanya perlu melakukan dial dengan kode akses tertentu, misalnya #123*628012345678# untuk menghubungi nomor

+628012345678.

Proses dan arsitektur dari USSD callback adalah sebagai berikut:


VISITED NETWORK | HOME NETWORK

.-----------. | .-----------.
| |--2.USSD Request--->| |
| MSC | | | HLR |
| | | |
'-----------' | '-----------'
^ |
| | | 3.USSD Request
| v
1.Dial | .-----------. 4. Cek .------------------.
| | |----------->| Billing System |
| | |UCB System | | atau IN |
Penelpon <-----6.Callback-----| |----------->| |
| '-----------' 7. Commit '------------------'
|
| 5a.Setup call
|
| V
.-----------.
| | | 5b.Setup call
| MSC |----------------> Yang ditelpon
| | |
'-----------'

  1. Pelanggan pra-bayar yang berada di visited network mengirimkan perintah USSD dan diterima oleh VMSC
  2. USSD request diteruskan ke HLR di home network
  3. HLR mengetahui bahwa perintah USSD tersebut adalah perintah callback yang harus diteruskan ke UCB system
  4. USSD Callback system kemudian melakukan pengecekan terhadap sisa pulsa (balance) dari penelpon dengan mengirimkan pesan ke Billing System atau Intelligent Network (Service COntrol Point). Pengecekan dapat dilakukan secara terus menerus (reguler) selama percakapan berlangsung, atau hanya pada saat awal.
    Jika pengecekan dilakukan satu kali disaat awal, maka UCB system harus tahu kapan percakapan harus diputuskan dengan sisa pulsa yang dimiliki si pemanggil.
    Karena penelpon berlokasi diluar home network (roaming) dan biasanya harga percakapan roaming berbeda (lebih mahal) maka biasanya UCB system akan mengirimkan MAP ATI (Any-Time Interrogation) ke HLR untuk mendapatkan lokasi dari pemanggil.
  5. Jika penelpon masih memiliki pulsa maka UCB system melakukan pemanggilan ke nomor tujuan.
  6. UCB system melakukan pemanggilan ke penelon untuk membuat sambungan dengan nomor tujuan. Dalam gambar ditunjukan panah langsung dari USSD Callback Server ke penelepon hanya untuk mempermudah pemahaman. Pada kenyataaanya, USSD Callback Server akan melakukan pemanggilan lewat Gateway MSC di home network untuk kemudian diteruskan ke VMSC.
  7. Pengurangan pulsa dilakukan USSD Callback server dengan cara mengirimkan commit request ke billing system atau IN.

Adakalanya layanan UCB dilakukan oleh IN/SCP, beberapa produk IN telah menambahkan fasilitas ini didalamnya sehingga operator tidak memerlukan produk atau server terpisah. Operasi InitiateCallAttempt diperlukan untuk dapat terjadinya callback ke penelpon dan sambungan ke orang yang ditelpon. InitiateCallAttempt didukung oleh ETSI INAP CS-1 atau CAP-4 (CAMEL Aplication Part phase 4) atau phase yang lebih tinggi. INAP atau CAP digunakan hanya untuk interaksi antar SCP/IN dengan MSC/MSS sehingga visited network tetap tidak perlu mendukung CAMEL.

Apa yang diperlukan oleh USSD Callback System?

Dari arsitektur diatas kita bisa tahu bahwa sebuah USSD Callback System perlu mendukung atau memiliki

  • Signaling link (SS&/SIGTRAN) dengan MAP untuk mendapatkan informasi USSD message dari HLR
  • ISUP untuk setup/release pemanggilan (call)
  • Koneksi untuk voice trunk
  • Koneksi ke elemen lain misalnya SMSC untuk pengiriman notifikasi
  • Charging protokol misalnya Diameter

Monday, November 05, 2007

Skenario charging

Ada dua jenis skenario online billing atau charging yang biasa digunakan dalam jaraingan telekomunikasi, yaitu:

-> Two steps charging scenario.

Charging terhadap pelanggan dilakukan dengan mengirimkan permintaan (request) ke billing system dua kali yaitu:

  1. Charging reserve request.
    Transaksi pembayaran yang bertujuan untuk memverifikasi apakan pelanggan memiliki balance yang cukup untuk kemudian di reserve. Jika balance yang dimiliki pelanggan cukup, billing system akan menjawab dengan positive acknowledge dan identifikasi transaksi (transaction ID) untuk kemudian service node melanjutkan proses layanannya.

    Transaction ID digunakan untuk melakukan langkah berikutnya. Jika balance tidak cukup, billing system akan menjawab dengan negative acknowledge dan service node menggagalkan proses layanannya dan berhenti melakukan transaksi.

  2. Charing commit/release request.
    Transaksi ini memberitahukan billing system untuk melakukan commit terhadap transaksi sebelumnya jika layanan yang dilakukan service node berhasil atau memberitahukan untuk merilis (mengagalkan) transaksi sebelumnya jika layanan yang dilakukan service node gagal atau terjadi masalah (error).


-> One step billing scenario

Charging terhadap pelanggan dilakukan dengan mengirimkan informasi harga yang harus diambil dari kredit atau ditambahkan pada tagihan ke billing sistem. Response dari

billing system yang menunjukan ya (acknowledge) atau tidak (negative acknowledge) akan menentukan apakah layanan akan dilanjutkan atau tidak jadi diberikan.

Skenario charging ini lebih efisien karena transaksi lebih sedikit, tetapi skenario ini tidak dapat menggantikan skenario dua langkah karena untuk beberapa layanan,

transaksi dua langkah lebih cocok digunakan misalnya untuk layanan yang bisa dibatalkan ditengah jalan.

USSD

USSD (Unstructured Supplementary Service Data) adalah proses atau teknologi untuk pertukaraninformasi teks antara sebuah telepon bergerak dan aplikasi pada jaringan operator. Teknologi USSD pertama kali dibuat untuk jaringan GSM dan kemudian tetap digunakan pada jaringan 3G/UMTS.

Sebuah kode akses USSD atau USSD message dari ponsel adalah digit yang diawali dengan tanda * dan diakhiri dengan tanda #. Setiap parameter dibatasi oleh tanda *.
Contoh-contoh USSD message yang dikirimkan ponsel ke jaringan operator:

*123#
*123*1*9789732404229650#

Respon yang didapat oleh pengguna dapat berupa:
  • informasi atau notifikasi yang tidak perlu jawaban, misalnya informasi jumlah tagihan (billing)
  • informasi atau pilihan yang berupa menu yang meminta jawaban dari pengguna.

Jika pengguna mendapatkan respon yang meminta jawaban dan tidak menjawab selama beberapa saat maka jaringan operator akan menutup sesi dialog tersebut.

Awalnya, USSD didesain untuk mempermudah interaksi antara ponsel pelanggan dengan operator jaringan dalam menggunakan supplementary service. Supplementary service adalah layanan tambahan seperti call waiting, call barring, dan lain-lain. untuk mengaktifkan, menghapus atau melakukan setting pada layananan tersebut, pelanggan dapat melakukannya dengan cara menekan tombol kode akses pada ponsel dan mengirimkannya dengan menekan tombol panggilan. Biasanya suatu ponsel telah memiliki menu untuk settingsupplementary service sehingga kita tidak perlu menghafalkan kode-kode akses tersebut. Dibalik layar, ketika kita mengakses menu tersebut, ponsel akan mengirimkan USSD message ke jaringan operator.

Input kode akses dari user yang akan dikirimkan sebagai USSD message dispesifikasikan pada standar GSM 02.30 atau 3GPP TS 22.030, yang berjudul "Man-machine Interface (MMI) of the Mobile Station (MS)"

Beberapa fakta mengenai USSD:

- USSD merupakan session oriented artinya selama dialog berlangsung switching akan mendedikasikan sebuah bearer.
- WAP, SIM Toolkit dapat menggunakan USSD sebagai bearer
- USSD disupport mulai CAMEL phase 2
- Mudah diakses, hanya perlu menekan nomor (kode akses)
- USSD dapat mengirimkan informasi teks sampai 182 karakter

USSD memiliki 2 mode transaksi yaitu:

1. Pull mode atau mobile-initiated yaitu interaksi yang dimulai (inisialisasi) dari ponsel pengguna
2. Push mode atau network-initiated yaitu interaksi yang dimulai (inisialisasi) dari aplikasi yang berada di jaringan operator


USSD dispesifikasikan pada standar GSM 02.90 (USSD Stage 1), GSM 03.90 (USSD Stage 2), 04.90 atau 3GPP TS 22.090 (USSD Stage 1) 23.090 (USSD State 2) 24.099 (USSD Stage 3).

USSD Phase 1 hanya support mobile-initiated operation artinya pengguna ponsel hanya bisa mengirimkan suatu perintah USSD untuk kemudian direspon oleh jaringan operator.

Komunikasi hanya terjadi sekali (satu kali permintaan dan satu kali jawaban).

Pada USSD Phase 2, dialog dapat terjadi antara ponsel dan jaringan operator sehingga pertukaran informasi (request dan response) dapat terjadi beberapa kali. Informasi juga dapat diinisialisasi dari jaringan operator (network-initiated)

Pada jaringan operator transfer informasi dari sebuah pesan USSD antar elemen dilakukan menggunakan SS7 signaling yaitu MAP (Mobile Application Part). Proses pengiriman

informasi untuk mobile-initiated USSD adalah sebagai berikut:

1. Ponsel pelanggan menggirimkan informasi digit ke MSC jaringan operator.
2. MSC mengirimkan informasi tersebut ke HLR.
3. Kemudian HLR meproses informasi tersebut atau mengirimkan ke USSD gateway.
4. USSD gateway kemudian mengirimkan informasi ke sebuah aplikasi
5. Aplikasi memberikan respon ke USSD gateway
6. USSD gateway mengirimkan response ke HLR
7-8. HLR kemudian mengirimkan response ke pelanggan lewat MSC.



.-------. .-------. .------------. .----------.
---1---> | |---2---> | | ---3---> | | ---4---> | |
Ponsel <---8--- | MSC |<---7--- | HLR | <---6--- |USSD gateway| <---5--- | Aplikasi |
| | | | | | | |
'-------' '-------' '------------' '----------'



Komponen aplikasi pada arsitektur diatas bisa berupa aplikasi apasaja, misalnya billing system, content management system (CMS) atau aplikasi di content provider yang berada di luar jaringan operator.

USSD Gateway berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi dengan jaringan inti telekomunikasi (core network). USSD gateway tidak dispesifikasikan pada dokumen GSM/3GPP tapi biasanya elemen ini hampir selalu ada untuk mempermudah komunikasi yang dilakukan aplikasi. Konunikasi antar USSD gateway dengan aplikasi biasanya berbasis TCP/IP misalnya

menggunakan HTTP. Jadi USSD gateway menjembatani jaringan IP (packet based) dengan jaringan jaringan SS7 (circuit based) sehingga operator jaringan dapat membuat layanan tambahan (value added service) dengan mudah.



MAP sebagai pendukung transaksi USSD yang menghubungkan MSC dengan HLR dan HLR dengan USSD gateway menspesifikasikan beberapa operasi (command) untuk mengirimkan USSD message.

Pada GSM 09.02 (MAP Phase 1) hanya ada satu operasi yang berhubungan dengan USSD:

  • MAP_PROCESS_UNSTRUCTURED_SS_DATA
    Perintah ini membawa informasi dari ponsel pelanggan (mobile-initiated), dikirimkan MSC ke HLR atau dari HLR ke USSD gateway untuk meminta informasi.

Pada GSM 09.02 (MAP Phase 2 dan phase 2+) terdapat tambahan 2 operasi untuk USSD yaitu:

  • MAP_UNSTRUCTURED_SS_REQUEST
    Perintah ini dikirimkan dari USSD gateway ke HLR atau dari HLR ke MSC untuk diteruskan ke pelanggan.
    Perintah ini diinisialiasi oleh operator (network-initiated) dan digunakan untuk meminta informasi dari pelanggan.
  • MAP_UNSTRUCTURED_SS_NOTIFY
    Perintah ini dikirimkan dari USSD gateway ke HLR atau dari HLR ke MSC untuk diteruskan ke pelanggan.
    Perintah ini merupakan network-initiated, digunakan untuk memberikan informasi dari pelanggan.

Followers