Monday, June 09, 2008

Pasar jaringan telekomunikasi bergerak di Indonesia masih menjanjikan

Berdasarkan report dari Light Reading, Indonesia masuk dalam urutan ke-3 dari pasar jaringan telekomunikasi bergerak yang ada di dunia setelah China dan India. Hal tersebut dilihat dari perkembangan subscriber tahun lalu (2007).

Indonesia juga dipandang merupakan pasar yang menantang karena secara geografis memiliki banyak pulau-pulang dan pegunungan. Selain itu layanan (service) yang diberikan pada pasar Indonesia juga cukup beragam dan cukup advance seperti diberitakan CDMA Development Group (CDG) bahwa Indonesia adalah negara dengan perkembangan paling cepat dalam menggunakan teknologi CDMA2000 dan memiliki paling banyak operator CDMA.

Tapi sayangnya pemilik modal dari operator telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan-perusahaan luar seperti:

  • Temasek Holdings/SingTel/STT Telemedia (Singapore) yang memiliki saham di Telkomsel dan Indosat (sebelum dibeli oleh Qtel)
  • Hutchison Telecommunications International Ltd (Hongkong) yang memiliki saham di HCPT
  • Telekom Malaysia Bhd (Malaysia) dan Etisalat (United Arab Emirates) yang memiliki saham di Excelcomindo
  • Maxis Communications Bhd (Malaysia) dan Saudi Telecom Co. (STC) yang memiliki saham di NTS
  • Qtel (Qatar) yang memiliki saham di Indosat setelah membelinya dari STT Telemedia belum lama ini

No comments:

Followers