Friday, September 12, 2008

Retrospective: Pembelajaran dari yang telah terjadi

Pembajaran dari pengalaman yang telah lalu adalah hal yang penting, begitu juga dalam proyek. Sangat penting untuk dapat melakukan review dari proyek yang telah lewat sehingga kita dapat belajar dari kesalahan dan kesuksesan sehingga kita dapat melakukan perbaikan pada proyek berikutnya. Istilah pebelajaran ini sering disebut sebagai leason learned atau retrospective.

Penting bagi seorang project manager untuk me-manage leason learned sehingga menjadi proses yang terus menerus dan dilakukan bersama. Pembelajaran dari proyek yang telah selesai sebaiknya dilakukan bersama-sama tapi belum tentu harus dilakukan dalam sebuah meeting dimana anggota team proyek mengeluarkan pendapatnya dan didengarkan oleh semua anggota tim. Bersama-sama sebaiknya diartikan bahwa sumber pemikiran, pendapat adalah dari semua anggota tim dan hasilnya diinformasikan kepada semua anggota dengan demikian setiap anggota memperoleh manfaat dari pembelajaran dari anggota yang lain. Meeting untuk sebuah pembelajaran boleh saja dilakukan namun hal ini saya kita bisa saja membuat anggota tidak bebas mengemukakan pendapat karena sebuah proyek kadang sarat dengan konflik.

Metode pembelajaran yang umum adalah dilakukan setelah proyek selesai dengan membuat meeting khusus. Metode ini sebaiknya mulai ditinggalkan. Pada agile methodology, proses pembelajaran dilakukan terus menerus layaknya iterasi software development. Metode ini disebut sebagai agile retrospective.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan

  • Buat lingkungan yang aman artinya lingkungan ketika melakukan retrospective harus dibuat sedemikian sehingga anggota tim dapat mengeluarkan pendapatnya tanpa takut misalnya takut karena menyinggung orang lain, takut mengurangi penilaian performance sehingga takut tidak naik jabatan, takut pendapatnya dianggap konyol dan lain-lain.
  • Lakukan restrospective secara berkala dan lakukan juga jika ada kejadian-kejadian tertentu misalnya insiden.
  • Fokus terhadap apa yang tidak berjalan dengan baik (gagal), solusi untuk memperbaikinya dan apa yang berjalan dengan baik misalnya apa yang berjalan efektif, sesuai jadwal.
  • Jangan fokus hanya pada produk atau deliverables yang terkuantifikasi tapi perhatikan juga masalah-masalah interpersonal, tools yang digunakan untuk kerja, lingkungan kerja, time schedule, pembagian kerja dan lain-lain.
  • Lakukan retrospective dengan efisien dengan tidak membuang banyak waktu.

Kumpulan pattern untuk iteration retrospective ini bagus sebagai bahan acuan untuk melakukan retrospective.

Beberapa buku tentang retrospective:
Anda mungkin juga tertarik untuk melihat presentasi tentang Agile Retrospective dari pembuat buku diatas.

No comments:

Followers