Tuesday, April 11, 2006

Earned Value Management

Earned value management (EVM) atau earned value analysis adalah metodologi untuk mengukur dan mengkomunikasikan progress dari kinerja suatu project. Varibel penting dalam metodologi ini adalah: waktu (schedule), biaya (cost), pekerjaan (work).

Tujuan yang ingin dicapai dari metodologi ini adalah proyek yang efisien, yang berarti menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang ditelah ditentukan dengan meminimalisasi biaya atau materi yang dikeluarkan untuk proyek. Tujuan tersebut diharapkan dapat dicapai dengan cara mengevaluasi dan mengontrol resiko proyek dengan cara mengukur progres secara berkala.

EVM merupakan hal sudah biasa pada manajemen proyek software. Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) memasukan EVM sebagai salah satu alat untuk memonitor proyek. Pada metodologi 'agile' juga sering digunakan earned value analysis dengan menggunakan S-curve atau burn chart sebagai alat monitoring pekerjaan atau biaya yang sudah atau belum diselesaikan.

EVM sebenarnya lebih memberikan petunjuk (guidance) pada cara mengkalkulasi biaya dari suatu project. Dengan perangkat pengontrol yang diberikan EVM diharapkan meningkatkan performance proyek dan mengurangi resiko (risk) yang terjadi.

Earned value analysis menggunakan beberapa variabel untuk memonitor performansi dari proyek yang sedang berjalan. Beberapa variable tersebut adalah:

  • Planned Value (PV) atau budgeted cost of work scheduled (BCWS)
  • Earned Value (EV) atau budgeted cost of work produced (BCWP)
  • Actual Cost (AC) atau actual cost (AC) of work produced (ACWP)

Dari nilai-nilai tersebut dapat dihitung:

Schedule Variance (SV) = EV - PV
Cost Variance (CV) = EV - AC

Cost Performance Index (CPI) = EV/AC
Schedule Performance Index (SPI) = EV/AC


Nilai-nilai tersebut dimonitor selama proyek berjalan dan digambarkan dengan menggunakan grafik seperti ini.


Followers