Wednesday, January 23, 2008

Flat Architecture

Kalau kita lihat arsitektur dari jaringan telekomunikasi misalnya pada UMTS network, banyak sekali teknologi akses yang digunakan misalnya TDM, ATM dan IP. Selain itu banyak protokol yang digunakan dan elemen yang melakukan konversi protokol. Hal ini disebabkan oleh karena arsitektur jaringan didesain dengan cara hirarkial dan pada awalnya akses data IP (GPRS) merupakan tambahan pada arsitektur jaringan bergerak yang mulanya hanya melayani suara (voice) dan data lewat circuit-switch (CSD). Intinya, arsitektur yang sekarang ada terlalu kompleks.

Hal tersebut diatas menyebabkan tidak efektifnya proses end-to-end dan menambah biaya yang harus ditanggung dari rumitnya proses konversi protokol yang berujung pada mahalnya harga elemen jaringan. Sebagai contoh bisa kita lihat pada arsitektur GPRS saat ini: mulai dari mobile handset hingga ke titik tujuan, paket data dari user (payload) harus melalui Radio Access Network (RAN) kemudian SGSN dan GGSN. Pada perjalanannya payload tersebut dienkapsulasi oleh berbagai macam protokol misalnya PDPC (Packet Data Convergence Protocol), RLC (Radio Link Protocol), GTP (GPRS Tunneling Protocol), UDP/IP.

Dengan mulai mengarahnya teknologi jaringan telekomunikasi pada konvergensi dengan Internet dan digunakannya IP pada seluruh jaringan maka kondisi diatas dapat diatasi dengan sebuah arsitektur flat (flat architecture) yaitu yang menggunakan IP. Flat berarti menghilangkan atau meminimalisasi penggunaan protokol yang berbeda sehingga mengurangi effort konversi dengan cara menggunakan protokol IP mulai dari handset hingga ke core network sampai ke handset lagi. Dengan flat IP dimungkinkan juga pengurangan elemen yang sekarang ada sehingga diharapkan pada lapisan user plane, arsitektur mengarah pada two-box architecture yaitu terdiri dari base-station dan access gateways. Initinya, arsitektur akan menjadi semakin sederhana.

Pada artikel "Flat Is Back: Toward the All-IP Mobile Network" dijelaskan bahwa ada 5 teknologi yang menjadi kunci menuju flat architechture. Saya hanya akan tuliskan dua disini, karena sepertinya 2 teknologi ini yang akan menjadi jalur menuju flat architecture untuk jaringan GSM/UMTS/CDMA2000. Teknologi tersebut adalah:

  • Base Station Routers
    Secara singkat BSR adalah Base station yang ditingkatkan (enhance) sehingga memiliki fungsionalitas dari beberapa elemen misalnya sebagai wireless base station, radio network controller dan beberapa fungsionalitas dari SGSN sehingga BSR menjadi seperti sebuah IP router.
  • Direct Tunnel Architecture
    Pada arsitektur ini, Fungsi RNC dibawa atau dipindahkan pada Node-B terkoneksi langsung pada GGSN. Payload atau data dari user akan ditangani oleh Node-B dan GGSN, hanya signaling saja yang akan dialirkan ke SGSN.

No comments:

Followers